Saat panik datang atau berada dalam situasi tertekan, maka seseorang memiliki pilihan untuk melawan rasa panik tersebut atau justru melarikan diri.Pada saat bersamaan hormon stres akan mengalir melalui sistem tubuh, jika tidak segera diatasi hormon stres ini dapat menimbulkan kerusakan fisik dan mental. Ada 12 sinyal yang dikeluarkan sebagai tanda bahwa tubuh memerlukan ketenangan, yaitu:
1. Merasa pusing.
Saat panik, seseorang tidak bisa berpikir dengan jernih. Lonjakan adrenalin akan menyebabkan sebagian aliran darah dialihkan dari otak dan dikirim ke otot. Hal ini akan menimbulkan rasa sakit kepala ringan.
2. Bernapas lebih cepat.
Otot-otot tubuh membutuhkan peningkatan kadar oksigen agar bisa berfungsi dengan baik saat panik. Satu-satunya cara untuk mendapatkan banyak oksigen adalah dengan mempercepat proses bernapas.
3. Tidak bisa tidur.
Ketika panik, akan muncul banyak pikiran dan perasaan cemas sehingga membuat seseorang tetap terjaga. Sebuah proses kimia yang kompleks akan memicu seseorang tertidur setiap malamnya, tapi proses ini akan terhambat jika adanya hormon kortisol yang tinggi. Padahal seharusnya hormon ini berada di tingkat terendah saat malam hari.
4. Tubuh merasa gatal dan muncul penyakit kulit.
Kelebihan hormon kortisol saat panik akan merangsang pelepasan histamin di dalam tubuh. Kondisi ini akan memicu timbulnya gatal-gatal di kulit atau eksim yang tiba-tiba muncul kembali.
5. Tubuh berkeringat.
Ketika panik, maka denyut jantung dan tekanan darah akan meningkat. Hal ini menyebabkan seseorang berkeringat lebih banyak untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil.
6. Penglihatan menjadi kabur.
Ada banyak penyebab penglihatan seseorang menjadi kabur. Tapi ketika terjadi serangan panik, akan membuat tekanan darah tinggi yang memicu sakit kepala dan menyebabkan penglihatan kabur.
7. Menjadi lebih sering ke toilet.
Beberapa orang yang menderita kecemasan atau kepanikan akan membuat tubuh kehilangan vitamin B6 dan menyebabkan seseorang menjadi sering buang air kecil.
8. Berat badan naik atau turun.
Saat panik menyerang beberapa orang ada yang mencoba mengatasinya dengan cara makan yang tidak sehat atau justru tidak memiliki nafsu makan. Kondisi ini membuat berat badan seseorang menjadi bertambah atau justru menurun.
9. Mudah terkena sariawan.
Salah satu penyebab sariawan adalah kekurangan vitamin B12, dan pemicunya bisa berasal dari adanya tegangan atau kepanikan secara terus menerus.
10. Mengonsumsi alkohol lebih banyak.
Beberapa orang ada yang mengatasi rasa paniknya dengan mengonsumsi alkohol, tapi jika konsumsinya berlebihan akan membuat tubuh menjadi stres dan memperburuk kondisinya.
11. Sering terkena infeksi.
Ketika tubuh sering mengalami panik, maka secara tidak langsung tubuh selalu berada dalam kondisi siaga. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi sistem kekebalannya, sehingga lebih mudah terkena infeksi.
12. Tidak tertarik pada seks.
Percaya atau tidak saat tubuh merasakan kepanikan, maka seks tidak termasuk dalam daftar kebutuhan yang penting. Dan jika kepanikan terus menerus terjadi, maka akan menjadi malapetaka bagi tingkat libido seseorang.
Jika mengalami kondisi tersebut, berilah tubuh waktu untuk beristirahat atau tenang. Misalnya dengan cara mempelajari yoga, menikmati alam, meditasi/berdiam diri dengan mendengarkan musik yang lembut, menghirup aromaterapi yang menenangkan, bernapas dalam-dalam atau mengonsumsi air putih.(detikhealth)
0 komentar:
Posting Komentar